Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap tiga tantangan industri otomotif saat membuka Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show atau GIIAS 2018 di ICE Bumi Serpong Damai City Tangerang Banten, Kamis, 2 Agustus 2018. Jokowi berharap industri otomotif bisa keluar dari zona nyaman untuk menghadapi tantangan tersebut.
Tantangan pertama bagi industri otomotif, menurut Jokowi, adalah semakin meluasnya fenomena mobil listrik. Dan mobil listrik diprediksi bakal menjadi tren. Tahun lalu, Inggris dan Prancis mencanangkan mulai 2020 tidak akan lagi menjual mobil listrik. “Sedangkan Cina kini merupakan pasar mobil listrik terbesar,” kata Jokowi saat pembukaan GIIAS 2018.
GIIAS 2018 merupakan pameran otomotif terbesar di Indonesia yang digelar 2-12 Agustus 2018. Pameran dengan sponsor utama Astra Financial ini menampilkan sekitar 250 merek kendaraan dan industri pendukung seperti komponen, peralatan, dan perlengkapan otomotif berpartisipasi di GIIAS.
Jokowi mengatakan tantangan kedua industri otomotif Indonesia adalah disrupsi teknologi. Bentuknya seperti kendaraan otonom yang mengendarai dirinya sendiri yang langsung dipakai konsumen. Contohnya, di Los Angeles telah muncul kendaraan otonom shuttle mini van yang bisa mengangkut penumpang. “Hati-hati dengan perkembangan seperti ini,” imbuhnya.
Bentuk lain dari disrupsi teknologi, menurut Jokowi, adalah transportasi online. Kendaraan kini sudah dipakai untuk jasa. “Dengan kendaraan otonom kita harus meredefinisi apa itu mobil,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menjelaskan tantangan ketiga bagi industri otomotif Indonesia yaitu resiko jangka pendek. Menurut dia, pelaku industri harus memperhatikan siklus otomotif. Contohnya, di Amerika Serikat, diprediksi jumlah penjualan mobil dalam beberapa tahun ke depan akan menurun.
“Harus kita pelajari siklus otomotif yang mungkin sudah memuncak terutama di pasar-pasar besar,” kata Jokowi.
Kendati mengingatkan pelaku industri untuk mencermati situasi global, Jokowi mengatakan sektor otomotif adalah yang paling go international di antara sektor industri lainnya. Sebab, rantai produksi otomotif, branding, maupun skala produksi sudah global.
Jokowi merasa senang bisa hadir di GIIAS untuk pertama kali. Dia bisa melihat model-model mobil terbaru di GIIAS. Setelah seremoni pembukaan, Jokowi sempat mengunjungi beberapa gerai. Bahkan, Jokowi sempat menjajal Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (Ammdes) yang diinisiasi Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun menyupiri Jokowi dengan Ammdes.
Menurut Airlangga, Ammdes yang diluncurkan di GIIAS 2018 merupakan prototipe ketiga. Dia menargetkan produksi Ammdes dari 300 unit menjadi 15 ribu unit dalam setahun. “Ini siap diproduksi,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, industri otomotif nasional tumbuh dengan baik. Tak heran jika industri otomotif masuk 5 besar investasi di Indonesia dengan nilai 3,35 triliun.
Pasca seremoni pembukaan GIIAS 2018 dan peluncuran Ammdes, GIIAS disemarakkan oleh peresmian program Astra Financial GIIAS 2018. Selain itu, berbagai merek otomotif juga memamerkan produk-produk terbaru mereka. Sebanyak 40 kendaraan baru dan konsep dipajang di GIIAS 2018. Para pengunjung bisa melihat mobil-mobil keluaran terbaru dari Toyota, Daihatsu, BMW, Isuzu, Peugeot, Lexus, sampai Honda motor.